Rabu, 31 Agustus 2005

Petunjuk Pemanfaatan Blog Ini

Jadi Anda sungguh ingin bisa berbahasa Arab? Yakin? Berikut adalah tips untuk lebih memaksimalkan pembelajaran melalui blog ini.

1. Motif:

Tanyakan motif Anda belajar bahasa Arab. Motif ini yang akan menyampaikan Anda ke tujuan. Motif ini adalah niat atau maksud yang kuat. Ibarat mobil, motif itu adalah mesinnya. Motif yang kuat, seperti mesin yang kuat. Dia akan menyampaikan Anda mendaki gunung yang tinggi. Motif ini bisa disebut niat dalam bahasa Agama. Innamal a'malu bin niyat (tiap-tiap pekerjaan [keberhasilannya, hasilnya, pahalanya, atau dosanya] tergantung kepada niat). Begitu kata panutan kita Rasulullah SAW, 15 abad yang lalu. "Put an end in mind" (bayangkanlah akhir dari pekerjaan Anda), kata Steven Covey, dalam buku larisnya The Seven Habits. Ya, motif memegang peranan penting.

Apa motif Anda? Bisa macam-macam:
1. Saya ingin mengerti sewaktu membaca Al-Quran, sewaktu sholat, apa yang saya baca.
2. Saya ingin bisa membaca kitab-kitab klasik Islam langsung dari sumbernya, seperti kitab-kita Hadist, kitab Sejarah, dll
3. Saya ingin mengerti pendapat-pendapat ulamat-ulama Arab terkemuka masa kini, mengenai fiqih atau masalah-masalah kontemporer.
4. Saya ingin mengerti doa-doa yang diucapkan sewaktu Naik Haji
5. Saya ingin bercakap-cakap dengan orang Arab
6. Saya ingin dapat membaca berita-berita dan novel-novel terkemuka berbahasa Arab
7. Saya ingin belajar bahasa Arab, karena akan dikirim bekerja di negara Arab
8. Saya ingin dapat istri orang Arab
9. Saya ingin jadi penyiar dan wartawan program bahasa Arab di TV lokal.
10. dll

Ada banyak sekali motif sebagai pendorong orang belajar suatu bahasa. Dari point 1 sampai 9 diatas, dapat di simplifikasi menjadi 2 motif:
1. Ingin mengetahui ilmu-ilmu Islam dari sumber-sumber asli (motif 1 s/d 4)
2. Ingin aktif bisa berbahasa Arab kontemporer (motif 5 s/d 9)

Blog ini hanya mencakupi point 1 saja. Pada point 1 yang dilatih hanya kemampuan membaca. Sedangkan pada point 2, yang dilatih adalah kemampuan: mendengar dan berbicara.

Ada beberapa pembaca blog ini yang meminta, agar topik nya dibuat lebih ringan, lebih aplikatif, lebih banyak ke percakapan. Untuk segmen pembaca seperti ini, saya mohon maaf, karena blog ini fokusnya bukan untuk itu. Walau sedikit-sedikit, materi percakapan ada, tapi hanya pelengkap saja.

2. Waktu belajar:

Usahakan membaca satu artikel saja dalam 1 minggu, atau dalam 2 hari, atau dalam 1 hari. Atau kalau mau membaca banyak artikel sekaligus, bisa, asal Anda yakin, Anda tidak jemu, dan overload. Anda mungkin perlu membaca ulang artikel yang sebelumnya telah pernah Anda baca, jika Anda lupa teorinya. Yang rumit dan masalah klasik dalam belajar bahasa Arab adalah: KONSISTENSI (Istiqomah). Ini hal yang sangat sangat sangat berat (sangat-nya sampai 3x). Ingat bahwa: pembelajaran bahasa, adalah proses yang tidak bisa dikebut dalam semalam. Perlu sabar, dan semangat yang tetap harus dijaga.

3. Urut-urutan:

Blog ini disusun urut. Anda sebaiknya tidak melompat-lompat dalam membaca artikel-artikel dalam blog ini.

4. Akfititas lain:

4.1 Menghafal Al-Quran. Belajar bahasa Arab dengan motif 1 seperti disebut diatas, akan sangat efektif kalau dibarengi dengan menghafal Al-Quran. Usahakan ikut kelompok pengajian, yang disitu ada aktifitas "muroja'ah" atau setor hafalan. Hafalkan ayat-ayat berikut maknanya. Insya Allah, vocabulary kita, akan bertambah sedikit demi sedikit.

4.2 Meghafal kalimat dan menuliskan kembali. Percaya atau tidak, menghafal suatu ayat, lalu menuliskan ayat itu kembali diatas kertas, akan mempercepat Anda dalam mengerti bahasa Arab Al-Quran. Usahakan ayat-ayat pendek Anda mengerti arti kata per kata, lalu hafalkan, dan tuliskan kembali.

4.3 Membuat kelompok belajar. Pembelajaran bahasa, akan menjadi menarik kalau dilakukan berkelompok. Bisa saja, ajak beberapa teman, lalu membahas suatu ayat. Saling bertanya, arti suatu kata, dst. Ini akan membuat kata-kata bahasa Arab itu melekat di kepala lebih lama. Perkumpulan itu bisa saja perkumpulan maya (lewat internet). Sebaiknya, diantara jamaah perkumpulan itu ada orang yang bahasa Arabnya sudah agak lebih baik dari yang lainnya. Belajar dalam jamaah ini juga membuat semangat tetap terjaga, karena bisa saling memberi semangat.

4.4 Ikut Kursus. Jika masih dirasa kurang, Anda bisa ikut kursus bahasa Arab, atau cari guru bahasa Arab. Ini adalah cara tercepat bisa belajar bahasa Arab. Bertemu dengan guru, akan sangat mempermudah dalam transfer ilmu.

Catatan tambahan tentang kursus. Ada beberapa kursus yang saya sempat lihat / baca mengenai metodenya. Karena sekarang zaman serba instant (cepat), maka kursus berikut cukup dapat diandalkan:

1. Metode Granada: Cara cepat menerjemahkan Al-Quran, metode 8 jam bisa menerjemah Al-Quran. Saya pernah melihat isi materi dari kursus ini, tetapi belum pernah ikut kursusnya. Metode ini menurut saya bagus untuk orang yang benar-benar sudah ingin secara cepat menerjemahkan Al-Quran. Metode ini "kekuatannya" adalah pada teknik menemukan akar kata dalam kamus Bahasa Arab. Anda dituntut punya kamus bahasa Arab. Dengan metode ini Anda bisa menerjemah Al-Quran dalam waktu cepat, tapi Anda harus sering-sering melihat kamus.

2. Metode Amtsilati: Cara cepat belajar Nahwu Shorof. Belajar Nahwu Shorof, sangatlah sukar. Bahkan buat orang Arab yang tidak mengenyam pendidikan tinggi, pelajaran tatabahasa Arab (Nahwu Shorof) merupakan pelajaran yang sukar. Kabarnya di pesantren, dibutuhkan waktu 5 sampai 6 tahun agar mahir Nahwu Shorof. Dengan metode Amtsilati ini menurut penemunya, waktu diatas bisa diringkas menjadi 3 bulan saja. Dalam waktu 3 bulan sudah bisa membaca kitab arab gundul dengan nahwu yang benar.

3. Kursus Reguler 4 Semester (2 tahun) di Ma'had atau Lembaga-Lembaga Kursus Bahasa Arab.

Kalau metode cepat diatas Anda ikuti, maka target jangka pendek bisa tercapai. Dengan metode Granada, dalam waktu 8 jam Anda sudan bisa menerjemah Al-Quran. Wah asyik dong? Eit bentar dulu... Memang betul Anda sudah bisa terjemah, tetapi mufrodat (vocabulary) Anda minim sekali. Sehingga praktis, tiap kata dalam Al-Qur'an Anda harus cari artinya dalam kamus. Repot juga sih... Disamping itu, jangan harap Anda bisa membaca kitab Hadist (arab gundul), karena metode Granada hanya dirancang membaca teks arab yang ada harokatnya.

Anyhow, metode Granada ini bagus bagi pemula, yang ingin tahu cara mencari akar kata bahasa Arab.

Sedangkan metode Amtsilati? Nah Anda bisa membaca Al-Quran dengan nahwu yang benar, dan juga kitab arab gundul, seperti kitab hadist. Wah asyik dong... Hebat... Eit... bentar dulu. Dalam waktu 3 bulan memang Anda akan bisa lancar membaca kitab gundul dengan tata bahasa yang benar, tetapi Anda kurang dalam mufrodat. Sehingga mengetahui makna kalimat juga harus sering-sering lihat kamus.

Anyhow, metode ini bagus bagi yang ingin belajar tatabahasa dengan cepat.

Lalu, bagaimana dengan kursus 4 semester (2 tahun). Nah dalam kursus ini, Anda akan dibina secara rutin, mulai dari kemampuan percakapan, kemampuan membaca, dan kemampuan menulis. Pelan-pelan selama 4 semester itu mufrodat Anda akan bertambah, dan kemampuan tatabahasa Anda juga akan meningkat.

So, pilihannya? Tergantung, target Anda seperti apa. Jika Anda awam sekali bahasa Arab, maka mungkin untuk meningkatkan ghiroh Anda, bisa mencoba belajar metode Granada. Buku dan CD nya ada di toko buku Islam, dan menurut penemu metode ini, lembaga yang dia kelola, juga rutin mengadakan pelatihan.

Setelah Anda bisa menerjemahkan Al-Quran dengan metode Granada ini, maka Anda akan merasakan kegembiraan tersendiri, begitu bisa menggunakan kamus bahasa Arab. Setelah ikut metode ini, Anda bisa mencoba metode Amtsilati.

Atau jika Anda punya waktu luang yang cukup bisa mencoba ikut kursus 4 semester (2 tahun). Insya Allah, hasilnya akan lebih bagus lagi. Di daerah Bekasi, Cilengsi, Cibubur, bisa belajar bahasa Arab di YAPIDH. Di Jakarta Pusat, Timur, bisa di Al-Hikmah. Sedangkan di daerah lain seperti Jakarta, atau propinsi lain, bisa bertanya ke Da'i, atau Ustadz di-daerah masing-masing.

Demikian kira-kira yang bisa dilakukan dalam mengefektifkan pembelajaran bahasa Arab dengan blog ini.

Untuk memulai belajar dengan blog ini, mulailah dari Topik 1: Dzalika al-kitaabu

Rabu, 24 Agustus 2005

Idul Fitri 2011 : Bersatu Jauh Lebih Baik

Bismillahirrahmanirrahim

Idul Fitri 2011 ini umat Islam di Indonesia tidak sama merayakan. Muhammadiyyah dengan kriteria wujudul hilal nya (yang berpatokan 0 derajat diatas ufuk), sudah berlebaran tanggal 30 Agustus 2011. Sedangkan yang selain Muhammadiyyah dengan kriteria imkaanur rukyat (yang berpatokan 2 derajat atau lebih diatas ufuk) berlebaran tanggal 31 Agustus 2011.

Dimana sebab perpecahan ini datang? Ternyata dari ketidak samaan "KRITERIA" melihat bulan. Kalau masing-masing pihak tetap kekeuh dengan pendiriannya, maka dipastikan 3 tahun kedepan awal puasa (awal Ramadhan) antara Muhammadiyyah dan non Muhammadiyyah akan beda. Lalu tahun berikutnya, Idul Fitrinya yang kemungkinan akan beda.



Terlihat akhir Ramadhan adalah 29 Agustus 2011, bulan baru masuk 03:04 UTC (10:04 WIB). Ketinggian Hilal ketika maghrib tanggal 29 Agustus 2011 sebesar 1.7 derajat di Jakarta. Secara astronomi (harus diatas 2 derajat), ketinggian 1.7 derajat ini tidak dapat di rukyat. Sehingga puasa harus digenapkan jadi 30. Sehingga tanggal 30 Agustus kita masih berpuasa. Tapi Muhammadiyyah karena pakai Wujudul Hilal (ketinggian 0 derajat diatas ufuk) sudah berlebaran tanggal 30 Agustus 2011.

Menjadi Paham Pergerakan Bulan

Melihat pergerakan bulan, sekarang tidaklah menjadi domain ahli falaq semata. Sudah bayak program untuk melihat pergerakan bulan yang dibuat oleh ahli-ahli astronomi. Salah satunya sudah dibahas di blog ini:

Idul Fitri 2007: http://arabquran.blogspot.com/2007/08/idul-fitri-2007-akankah-kita-berbeda.html
Idul Fitri 2008: http://arabquran.blogspot.com/2008/08/romadho-dan-idul-fitri-tahun-ini.html

Dengan menggunakan software freeware yang sama sewaktu memprediksi Idul Fitri 2007 dan 2008 diatas, kita bisa lihat prediksi awal Ramadhan 2012, sbb:



Terlihat awal Ramadhan masuk 19 July 2012 jam 4:24 UTC (11:24 WIB), dengan ketinggian hilal pada magrib tanggal 19 Juli 2012 itu di Jakarta 1.8 derajat diatas ufuk. Secara astronomi ketinggian ini tidak mungkin di lihat. Tapi oleh Muhammadiyyah karena sudah diatas ufuk, matahari sudah terbenam, maka Muhammadiyyah akan mulai puasa tanggal 20 Juli 2012. Sedangkan yang non Muhammadiyyah akan mulai puasa 21 Juli 2012.


Tahun 2013 juga sama:



Terlihat awal Ramadhan masuk 8 July 2013 jam 7:16 UTC (14:16 WIB), dengan ketinggian hilal pada magrib tanggal 8 Juli 2013 itu di Jakarta 0.2 derajat diatas ufuk. Secara astronomi ketinggian ini tidak mungkin di lihat. Tapi oleh Muhammadiyyah karena sudah diatas ufuk, matahari sudah terbenam, maka Muhammadiyyah akan mulai puasa tanggal 9 Juli 2013. Sedangkan yang non Muhammadiyyah akan mulai puasa 10 Juli 2013.


Tahun 2014 juga sama:




Terlihat awal Ramadhan masuk 27 Juni 2014 jam 8:10 UTC (15:10 WIB), dengan ketinggian hilal pada magrib tanggal 27 Juni 2014 itu di Jakarta 0.3 derajat diatas ufuk. Secara astronomi ketinggian ini tidak mungkin di lihat. Tapi oleh Muhammadiyyah karena sudah diatas ufuk, matahari sudah terbenam, maka Muhammadiyyah akan mulai puasa tanggal 28 Juni 2014. Sedangkan yang non Muhammadiyyah akan mulai puasa 29 Juni 2014.

Pondok Padepokan, 30 Agustus 2011

Update 31 Agustus 2011
Dari beberapa bahan referensi, saat ini ada 3 metode penentuan masuknya 1 Ramadhan, 1 Syawal, dan 1 Dzulhijjah.

1. Hisab (wujudul hilal)

Kelebihan:
- Mudah membuat Kalender Qomariah untuk beberapa tahun kedepan

Kekurangan:
- Bersifat dugaan, tidak dapat dibuktikan secara pasti bahwa bulan baru benar-benar sudah masuk
- Tingkat kepercayaan: Sedang

2. Hisab (imkaanur ru'yah)

Kelebihah:
- Mudah membuat Kalender Qomariah untuk beberapa tahun kedepan
- Bersifat dugaan yang bersifat mendekati "pasti". Kepastiannya dapat dilakukan dengan melakukan rukyat mata/teropong
- Tingkat kepercayaan: Tinggi

Kekurangan:
- Menentukan batas-batas atau kriteria visibilitas hilal, perlu melibatkan banyak ahli, dan perlu ditetapkan oleh semua komponen (ulama, umaro, scientist)

3. Hisab (imkaanur ru'yah) + Ru'yah fisik (mata/teropong)

Kelebihan:
- Bersifat "pasti", karena hitungan di verifikasi dengan penglihatan fisik (mata/teropong)
- Tingkat kepercayaan: Sangat Tinggi

Kekurangan:
- Sukar membuat Kalender Qomariah untuk beberapa tahun kedepan, karena tiap akhir bulan harus meru'yat mata/teropong
- Menentukan batas-batas atau kriteria visibilitas hilal, perlu melibatkan banyak ahli, dan perlu ditetapkan oleh semua komponen (ulama, umaro, scientist)

Dari pilihan-pilihan diatas, saya pribadi cenderung memilih opsi 2. Karena, bersifat praktis, dan dapat menentukan Kalender Qomariah beberapa tahun kedepan. Adapun kekurangan opsi 2 ini dapat ditutupi dengan peran aktif Pemerintah sebagai mediator untuk membuat "kriteria bersama" imkaanur ru'yah.

Senin, 22 Agustus 2005

Belajar Bahasa Arab Sederhana dari Google Translate

Banyak situs pendukung yang kita bisa pakai untuk belajar bahasa Arab sederhana. Salah satunya adalah situs untuk melakukan translasi dari bahasa Indonesia ke Arab, atau dari bahasa Inggris ke Arab, atau sebaliknya.

Salah satu yang bisa Anda gunakan adalah Google Translate.
http://translate.google.com/translate_t#

Sebagai contoh:
Kita bisa tulis di dalam text-box: "Selamat Pagi" lalu klik tombol translate.




Selama Pagi: صباح الخير - shobbahul khoir

Nah, untuk membuat kalimat yang sempurna (ada subjek dan prediket), maka kita ambil contoh:

"Hari ini, saya bahagia"

Akan ditranslate:

اليوم ، انا سعيد. - al-yaum ana sa-'iid


EFEK WAKTU

Dalam bahasa Inggris kita kenal ada efek waktu (present, future, dan past tense).

Nah dalam bahasa arab kita bisa refleksikan efek waktu tersebut.

Translate kalimat berikut:

1. I learn arabic.
2. I learned arabic.

Dalam bahasa kita kedua kalimat tersebut ditranslate "sama" yaitu: Saya belajar bahasa arab.

Akan tetapi jika dari bahasa Inggris itu kita translate ke bahasa Arab, menjadi:

أتعلم العربية - ata-a'llamu al-'arabiyyata
تعلمت العربية - ta-'allamtu al-'arabiyyata

Dari hal ini dapat kita lihat bahwa kalau kita mengerti konteks bahasa Inggris, maka sebaiknya kita translasikan dari bahasa Inggris, ke bahasa Arab, agar konsistenti tenses tetap terjaga.

Selamat mencoba.

Link:
- Past Perfect Tense: http://arabquran.blogspot.com/2008/02/topik-76-past-perfect-tense.html
- Past Tense, Mashdar: http://arabquran.blogspot.com/2007/09/topik-38-latihan-surat-al-ikhlas-tema.html