Rabu, 05 Oktober 2005

ANALOGI KEBERADAAN TUHAN

Pesan ini dikirim oleh seorang teman bernama Mustofa Al Haddad. Isinya cukup menarik untuk dibaca, apalagi pada bulan Ramadhan yang mulia ini. (pen).

ANALOGI YANG MENGAGUMKAN !

Seorang konsumen datang ke tempat tukang cukur untuk memotong rambut dan merapikan brewoknya. Si tukang cukur mulai memotong rambut konsumennya dan mulailah terlibat pembicaraan yang mulai menghangat. Mereka membicarakan banyak hal dan berbagai variasi topik pembicaraan, dan sesaat topik pembicaraan beralih tentang Tuhan.

Si tukang cukur bilang," Saya tidak percaya Tuhan itu ada". "Kenapa kamu berkata begitu ???" timpal si konsumen. "Begini, coba Anda perhatikan di depan sana, dijalanan.... untuk menyadari bahwa Tuhan itu tidak ada. Katakan kepadaku jika Tuhan itu ada, Adakah yang sakit??, Adakah anak terlantar?? Jika Tuhan ada, tidak akan ada sakit ataupun kesusahan. Saya tidak dapat membayangkan Tuhan Yang Maha Penyayang akan membiarkan ini semua terjadi." Si konsumen diam untuk berpikir sejenak, tapi tidak merespon karena dia tidak ingin memulai adu pendapat. Si tukang cukur menyelesaikan pekerjaannya dan si konsumen pergi meninggalkan tempat si tukang cukur. Beberapa saat setelah dia meninggalkan ruangan itu dia melihat ada orang di jalan dengan rambut yang panjang, berombak kasar /"mlungker-mlungker-istilah jawa-nya", kotor dan brewok yang tidak dicukur. Orang itu terlihat kotor dan tidak terawat. Si konsumen balik ke tempat tukang cukur dan berkata," Kamu tahu, sebenarnya TIDAK ADA TUKANG CUKUR." Si tukang cukur tidak terima," Kamu kok bisa bilang begitu ??"."Saya disini dan saya tukang cukur. Dan barusan saya mencukurmu!" "Tidak!" elak si konsumen.

"Tukang cukur itu tidak ada, sebab jika ada, tidak akan ada orang dengan rambut panjang yang kotor dan brewokan seperti orang yang diluar sana", si konsumen menambahkan. "Ah tidak, tapi tukang cukur tetap ada!", sanggah si tukang cukur. " Apa yang kamu lihat itu adalah salah mereka sendiri, kenapa mereka tidak datang ke saya", jawab si tukang cukur membela diri.

Cocok!"-kata si konsumen menyetujui."Itulah point utama-nya!. Sama dengan Tuhan, TUHAN ITU JUGA ADA !, Tapi apa yang terjadi... orang-orang TIDAK MAU DATANG kepada-NYA, dan TIDAK MAU MENCARI-NYA.

Jumat, 16 September 2005

Video Pelajaran Bahasa Arab

Saya baru saja menemukan video pelajaran bahasa Arab lengkap dengan buku text book (dari Madinah Islamic University). Hanya saja video pelajaran ini disampaikan dalam bahasa Inggris. Akan tetapi tutornya menjelaskan dengan sangat pelan sehingga, Insya Allah mudah dicerna.

Silahkan visit link berikut:
Video Pelajaran Bahasa Arab

Untuk melihat Video (DVD), pilih buku yang akan dipakai misal buku-1, lalu pilih seri Video yang akan ditampilkan.

Dalam page ini juga dapat di download Kamus Arab - English dengan cukup lengkap.

Semoga bermanfaat.

Kamis, 15 September 2005

Tutorial II: Software Hisab Rukyat

Insya Allah, tahun ini kita akan memulai Ramadhan pada saat yang bersamaan dan Idul Fitri pada saat yang bersamaan pula.

Yang paling kasat mata bagi umat Islam di Indonesia, adalah ribut-ribut menjelang penetapan Idul Fitri. Tahun ini diprediksikan Idul Fitri kita akan serentak. Insya Allah.

Berikut artikel yang terkait dengan Idul Fitri tahun ini.


Tahun 2008 ini Kita Lebaran Bareng, Horee…


Setahun yang lalu, yaitu tahun 2007, saya membuat tulisan mengenai prediksi saya tentang kemungkinan hari Idul Fitri yang berbeda, antara yang menggunakan hisab (perhitungan) dengan yang menggunakan ru’yat (melihat bulan). Tulisan itu saya buat satu bulan sebelum masuknya bulan Ramadhan tahun 2007.

Tulisan tersebut banyak mendapat pujian dan kecaman. Yang memuji, rata-rata dari kalangan orang yang suka dengan komputer, dan mereka mengatakan, tulisan saya memberi wawasan baru bagi mereka tentang bagaimana mudahnya mengamati peredaran bulan dengan software yang gratis. Sedangkan yang mengecam saya, rata-rata dari kalangan yang sangat percaya dengan metode ru’yat, dan menyatakan tulisan saya tidak berdasar, dan menyarankan sebaiknya tunggu saja para ahli ru’yat meneropong bulan pada waktunya.

Lepas dari itu semua, ternyata pada kenyataannya lebaran umat Islam memang ditetapkan pada hari yang berbeda, sesuai yang saya prediksikan.
Bagi Anda yang belum membaca tulisan tentang prediksi lebaran tahun 2007 tersebut, dapat membacanya pada link berikut:
http://arabquran.blogspot.com/2007/08/idul-fitri-2007-akankah-kita-berbeda.html)

Bagaimana dengan Lebaran 2008?


Sebelum saya membahas analisa sederhana berikut, saya perlu menyatakan beberapa hal:
1. Saya hanyalah seorang praktisi IT, yang gemar dengan software (khususnya freeware). Saya bukanlah seorang ahli astronomi, ataupun seorang Ustadz yang memahami ilmu falaq. Disclaimer ini sengaja saya sampaikan agar para pembaca tulisan ini mengerti akan kemana arah tulisan yang akan saya bawa. Ya, saya hanya sekedar memperkenalkan software astronomi gratis alias freeware.
2. Tulisan ini tidak hendak mendahului keputusan yang akan dibuat oleh lembaga-lembaga yang terkait yang berkompeten dalam hal penetapan 1 Syawwal (Idul Fitri).

Baiklah. Kita akan bahas prediksi kapan Idul Fitri tahun 2008 ini.
Pada waktu tulisan ini dibuat, Muhammadiyah sudah menetapkan Idul Fitri tahun ini jatuh pada tanggal 1 Oktober 2008. (http://www.muhammadiyah.or.id/index.php?option=com_content&task=view&id=1246&Itemid=2 )

Lalu bagaimana dengan NU dan ormas lain yang menggunakan metode ru’yat? Kemungkinan besar juga akan menetapkan Idul Fitri tahun ini jatuh pada tanggal 1 Oktober 2008. Jadi, jika prediksi ini benar, maka kita mengucap Alhamdulillah… tahun ini kita bisa berlebaran bareng.


Bagaimana Penglihatan Software HomePlanet?


Pada tahun lalu, andalan kita adalah software gratis HomePlanet (baca artikelnya disini). Saya sudah jelaskan bagaimana langkah-langkah mendownload, menginstall, dan menggunakan software ini, pada artikel yang dibuat tahun lalu. Silahkan baca kembali, agar Anda mengerti apa yang akan saya jelaskan dibawah ini.

Sekarang kalau kita perhatikan data dari HomePlanet tentang masuknya bulan Syawwal, bahwa bulan baru (Syawwal), masuk pada tanggal :


29 September 2008 jam 8:13 UTC (atau 15:13 WIB)


Nah, berdasarkan informasi ini, saya awalnya menduga, Muhammadiyah akan menetapkan Idul Fitri besoknya, yaitu tanggal 30 September 2008. Ternyata tidak!

Setelah saya periksa (hasil searching di Internet), Muhammadiyah menetapkan satu kriteria yaitu:
Jika secara perhitungan, bulan baru, sudah masuk pada hari itu, maka jika pada waktu matahari tenggelam pada hari itu, di salah satu wilayah Indonesia (dimanapun), matahari lebih dulu tenggelam daripada bulan, maka besoknya ditetapkan sebagai tanggal 1 bulan baru.

(Catatan: kalimat diatas adalah kalimat versi saya. Saya ringkas dari beberapa penjelasan tentang metode hisab Muhammadiyah).

Mungkin Anda agak bingung dengan kalimat diatas. Oke, sederhananya begini.
Anda sudah biasa melihat matahari terbit di timur tenggelam di barat bukan? Anda dari kecil sudah memperhatikan bahwa matahari bergerak melintasi kepala kita dari timur ke barat. Jika kita berdiri kearah utara, maka matahari melintasi kepala kita dari kanan ke kiri.

Nah bulan juga demikian.

Jika kita berdiri ke arah utara, maka bulan akan bergerak “melintasi -- walau tidak tepat diatas kepala" kita dari kanan (timur) ke kiri (barat), sama seperti arah pergerakan matahari.



Kalau begitu, bulan seolah berlomba dengan matahari. Speed matahari lebih cepat, sehingga dalam tiap bulan ada satu waktu dimana matahari berhasil melewati bulan.

Anda bisa mensimulasikan hal ini dengan software HomePlanet.

Kembali ke permasalahan kita, kalau bulan baru sudah masuk pada tanggal 29 September 2008, jam 15:13 WIB (jam 3 siang), dengan logika sederhana, kita bisa berkata, berarti selepas adzan maghrib tanggal 29 September 2008 tersebut, kita sudah memasuki 1 Syawwal, artinya besoknya yaitu tanggal 30 September 2008, kita sudah sholat Idul Fitri.

Ternyata dengan tambahan syarat diatas maka kita akan mengetahui bahwa, pada tanggal 29 September 2008 itu selepas adzan maghrib, di Sabang, di Jakarta, di Jogya, di Aceh, maupun di Papua, bulan (yang baru saja berganti / masuk bulan baru pada siangnya) lebih dulu tenggelam dari pada matahari. Artinya, pada saat matahari tenggelam tanggal 29 September 2008, maka kita tidak dapat melihat bulan, karena bulan sudah lebih dulu tenggelam.

So what? Artinya, bahwa syarat tambahan ini tidak terpenuhi:
Jika secara perhitungan bulan baru, sudah masuk pada hari itu, maka jika pada waktu matahari tenggelam pada hari itu, di salah satu wilayah Indonesia (dimanapun), matahari lebih dulu tenggelam daripada bulan, maka besoknya ditetapkan sebagai tanggal 1 bulan baru.

Lihat bahwa, matahari terlambat tenggelam dari pada bulan (bulan lebih dulu tenggelam). Karena tidak memenuhi kriteria, maka bulan baru akan ditetapkan 1 hari setelah esoknya. Artinya satu hari setelah tanggal 30 September 2008, yaitu tanggal 1 Oktober 2008. Dengan alasan ini maka Muhammadiyah menetapkan Idul Fitri tanggal 1 Oktober 2008.

Oooh… Artinya walau bulan baru telah masuk sebelum maghrib, belum tentu lho besoknya kita Idul Fitri. Harus dilihat dulu siapa yang lebih dulu tenggelam, matahari kah, atau bulan kah.

Bagaimana menentukan, siapa yang lebih dulu tenggelam?

Oke, kali ini kita akan coba satu software baru, yang gratis juga. Inilah software yang akan kita pakai:



Anda bisa download software PLSV tersebut pada website seperti gambar diatas.
Nah software ini sederhana saja, dia akan menghasilkan gambar seperti berikut:



Ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan:

1. Pemeriksaan kota pengamatan. Pastikan bahwa Anda seolah-olah sekarang berada di Jakarta dengan kordinat 6 derjat 9 menit LS, dan 106 derjat 51 menit BT. Anda bisa ubah data-data ini dengan menklik tombol Places (lihat no. 3)

2. Pemeriksaan waktu. Pastikan waktu untuk Jakarta sudah GMT + 7 (atau GMT + 420 menit). Anda bisa ubah data ini dengan mengklik tombol Places (lihat no. 3)

3. Jika kota Jakarta belum tersedia, maka tambahkan database kota Jakarta dengan menklik tombol Places.

4. Pemeriksaan tahun pengamatan. Anda harus ketik manual tahunnya yaitu 2008.

5. Pemeriksaan objek yang diamati. Anda harus pilih Moon (bulan).

6. Pemilihan tanggal dan jam pengamatan. Sorot kursor sampai Anda menemukan tanggal 29 September 2008 (lihat no. 7 di gambar). Pastikan Anda tepat menyorot digaris merah (lihat tanda bulat kuning, no. 6 di gambar). Perlu diperhatikan bahwa gambar diatas terdiri dari dua garis merah. Garis merah yang kanan adalah garis merah yang menandakan terbitnya matahari, sedangkan garis merah yang kiri adalah garis merah yang menandakan terbenamnya matahari (adzan maghrib). Perhatikan karena ru’yat dilakukan pada saat matahari tenggelam, maka kursor harus tepat berada diatas garis merah sebelah kanan (lihat no. 6 di gambar).

7. Setelah kursor diletakkan diatas garis merah, dan Anda periksa apakah tanggal menunjukkan 29 September 2008 (di gambar no.7, tertulis 2008-09-29), dan Anda sudah yakin bahwa kursor (titik kuning) sudah tepat berada di atas garis merah sebelah kanan (ada 3 syarat ya hehe…), maka Anda akan ketahui, bahwa tanggal 29 September 2008, matahari di Jakarta tenggelam pada jam 17:48 WIB. Lalau pada jam tsb, dimana posisi bulan?

8. Pemeriksaan posisi bulan. Pada jam 17:48 WIB tersebut, kita ingin tahu dimana posisi bulan. Perhatikan di gambar no. 8, terlihat bahwa posisi bulan jika di ru’yat di Jakarta akan berada pada posisi -1,7 derjat, artinya 1,7 derjat dibawah ufuk. Artinya apa? Artinya bulan sudah duluan tenggelam!!! (ingat bahwa bulan dan matahari sama-sama bergerak dan tenggelam kearah ufuk barat).

Oke sampai langkah 8, tersebut kita sudah bisa bayangkan bagaimana kondisi dan posisi bulan di Jakarta, jika diamati tanggal 29 September 2008.

Sekarang kita perlu mencari tahu di kota-kota lainnya. Karena bulan (dan matahari) bergerak dari timur ke barat, maka kita tinggal periksa pada 2 kota tambahan yaitu kota paling timur (Merauke), dan kota paling barat (Sabang).

Ini adalah pengamatan untuk kota Sabang, seperti gambar berikut.



Ternyata di Sabang, saat matahari terbenam pukul 18:32 WIB, bulan pun sudah duluan tenggelam, karena posisi bulan saat itu sudah 1,5 derjat dibawah ufuk. Bagaimana dengan Merauke?



Ternyata di Merauke bulan juga lebih duluan tenggelam. Saat matahari tenggelam di Merauke yaitu jam 15:32 WIB, maka bulan berada pada kordinat -2,7 derjat (artinya sudah 2,7 derjat dibawah ufuk barat).

Alhasil dari 3 tempat pengamatan tersebut menyatakan bahwa bulan baru walau sudah masuk tanggal 29 September 2008, akan tetapi syarat bahwa matahari lebih dulu tenggelam daripada bulan tidak terpenuhi. Sehingga 30 September 2008, tetap berpuasa, dan Idul Fitri jatuh pada tanggal 1 Oktober 2008.

Demikian kira-kira analisa saya mengenai metode yang digunakan Muhammadiyah.

Bagaimana dengan Ru’yat?

Nah jika ru’yat dilakukan tanggal 29 September 2008, oleh Depag, MUI, dan ormas-ormas Islam spt. NU, dll, maka hampir dapat diduga bahwa ru’yat akan gagal. Why? Penyebabnya karena hilal ada dibawah ufuk, sehingga sangat tidak mungkin untuk terlihat. Dengan demikian diprediksikan sidang Itsbat akan menetapkan Idul Fitri jatuh pada tanggal 1 Oktober 2008.

Jadi, baik Hisab maupun Ru’yat, diprediksikan akan menghasilkan keputusan yang sama, yaitu Idul Fitri jatuh pada 1 Oktober 2008. Insya Allah.

Allahu a’lam.

Cibubur, 6 Agustus 2008

Rabu, 31 Agustus 2005

Petunjuk Pemanfaatan Blog Ini

Jadi Anda sungguh ingin bisa berbahasa Arab? Yakin? Berikut adalah tips untuk lebih memaksimalkan pembelajaran melalui blog ini.

1. Motif:

Tanyakan motif Anda belajar bahasa Arab. Motif ini yang akan menyampaikan Anda ke tujuan. Motif ini adalah niat atau maksud yang kuat. Ibarat mobil, motif itu adalah mesinnya. Motif yang kuat, seperti mesin yang kuat. Dia akan menyampaikan Anda mendaki gunung yang tinggi. Motif ini bisa disebut niat dalam bahasa Agama. Innamal a'malu bin niyat (tiap-tiap pekerjaan [keberhasilannya, hasilnya, pahalanya, atau dosanya] tergantung kepada niat). Begitu kata panutan kita Rasulullah SAW, 15 abad yang lalu. "Put an end in mind" (bayangkanlah akhir dari pekerjaan Anda), kata Steven Covey, dalam buku larisnya The Seven Habits. Ya, motif memegang peranan penting.

Apa motif Anda? Bisa macam-macam:
1. Saya ingin mengerti sewaktu membaca Al-Quran, sewaktu sholat, apa yang saya baca.
2. Saya ingin bisa membaca kitab-kitab klasik Islam langsung dari sumbernya, seperti kitab-kita Hadist, kitab Sejarah, dll
3. Saya ingin mengerti pendapat-pendapat ulamat-ulama Arab terkemuka masa kini, mengenai fiqih atau masalah-masalah kontemporer.
4. Saya ingin mengerti doa-doa yang diucapkan sewaktu Naik Haji
5. Saya ingin bercakap-cakap dengan orang Arab
6. Saya ingin dapat membaca berita-berita dan novel-novel terkemuka berbahasa Arab
7. Saya ingin belajar bahasa Arab, karena akan dikirim bekerja di negara Arab
8. Saya ingin dapat istri orang Arab
9. Saya ingin jadi penyiar dan wartawan program bahasa Arab di TV lokal.
10. dll

Ada banyak sekali motif sebagai pendorong orang belajar suatu bahasa. Dari point 1 sampai 9 diatas, dapat di simplifikasi menjadi 2 motif:
1. Ingin mengetahui ilmu-ilmu Islam dari sumber-sumber asli (motif 1 s/d 4)
2. Ingin aktif bisa berbahasa Arab kontemporer (motif 5 s/d 9)

Blog ini hanya mencakupi point 1 saja. Pada point 1 yang dilatih hanya kemampuan membaca. Sedangkan pada point 2, yang dilatih adalah kemampuan: mendengar dan berbicara.

Ada beberapa pembaca blog ini yang meminta, agar topik nya dibuat lebih ringan, lebih aplikatif, lebih banyak ke percakapan. Untuk segmen pembaca seperti ini, saya mohon maaf, karena blog ini fokusnya bukan untuk itu. Walau sedikit-sedikit, materi percakapan ada, tapi hanya pelengkap saja.

2. Waktu belajar:

Usahakan membaca satu artikel saja dalam 1 minggu, atau dalam 2 hari, atau dalam 1 hari. Atau kalau mau membaca banyak artikel sekaligus, bisa, asal Anda yakin, Anda tidak jemu, dan overload. Anda mungkin perlu membaca ulang artikel yang sebelumnya telah pernah Anda baca, jika Anda lupa teorinya. Yang rumit dan masalah klasik dalam belajar bahasa Arab adalah: KONSISTENSI (Istiqomah). Ini hal yang sangat sangat sangat berat (sangat-nya sampai 3x). Ingat bahwa: pembelajaran bahasa, adalah proses yang tidak bisa dikebut dalam semalam. Perlu sabar, dan semangat yang tetap harus dijaga.

3. Urut-urutan:

Blog ini disusun urut. Anda sebaiknya tidak melompat-lompat dalam membaca artikel-artikel dalam blog ini.

4. Akfititas lain:

4.1 Menghafal Al-Quran. Belajar bahasa Arab dengan motif 1 seperti disebut diatas, akan sangat efektif kalau dibarengi dengan menghafal Al-Quran. Usahakan ikut kelompok pengajian, yang disitu ada aktifitas "muroja'ah" atau setor hafalan. Hafalkan ayat-ayat berikut maknanya. Insya Allah, vocabulary kita, akan bertambah sedikit demi sedikit.

4.2 Meghafal kalimat dan menuliskan kembali. Percaya atau tidak, menghafal suatu ayat, lalu menuliskan ayat itu kembali diatas kertas, akan mempercepat Anda dalam mengerti bahasa Arab Al-Quran. Usahakan ayat-ayat pendek Anda mengerti arti kata per kata, lalu hafalkan, dan tuliskan kembali.

4.3 Membuat kelompok belajar. Pembelajaran bahasa, akan menjadi menarik kalau dilakukan berkelompok. Bisa saja, ajak beberapa teman, lalu membahas suatu ayat. Saling bertanya, arti suatu kata, dst. Ini akan membuat kata-kata bahasa Arab itu melekat di kepala lebih lama. Perkumpulan itu bisa saja perkumpulan maya (lewat internet). Sebaiknya, diantara jamaah perkumpulan itu ada orang yang bahasa Arabnya sudah agak lebih baik dari yang lainnya. Belajar dalam jamaah ini juga membuat semangat tetap terjaga, karena bisa saling memberi semangat.

4.4 Ikut Kursus. Jika masih dirasa kurang, Anda bisa ikut kursus bahasa Arab, atau cari guru bahasa Arab. Ini adalah cara tercepat bisa belajar bahasa Arab. Bertemu dengan guru, akan sangat mempermudah dalam transfer ilmu.

Catatan tambahan tentang kursus. Ada beberapa kursus yang saya sempat lihat / baca mengenai metodenya. Karena sekarang zaman serba instant (cepat), maka kursus berikut cukup dapat diandalkan:

1. Metode Granada: Cara cepat menerjemahkan Al-Quran, metode 8 jam bisa menerjemah Al-Quran. Saya pernah melihat isi materi dari kursus ini, tetapi belum pernah ikut kursusnya. Metode ini menurut saya bagus untuk orang yang benar-benar sudah ingin secara cepat menerjemahkan Al-Quran. Metode ini "kekuatannya" adalah pada teknik menemukan akar kata dalam kamus Bahasa Arab. Anda dituntut punya kamus bahasa Arab. Dengan metode ini Anda bisa menerjemah Al-Quran dalam waktu cepat, tapi Anda harus sering-sering melihat kamus.

2. Metode Amtsilati: Cara cepat belajar Nahwu Shorof. Belajar Nahwu Shorof, sangatlah sukar. Bahkan buat orang Arab yang tidak mengenyam pendidikan tinggi, pelajaran tatabahasa Arab (Nahwu Shorof) merupakan pelajaran yang sukar. Kabarnya di pesantren, dibutuhkan waktu 5 sampai 6 tahun agar mahir Nahwu Shorof. Dengan metode Amtsilati ini menurut penemunya, waktu diatas bisa diringkas menjadi 3 bulan saja. Dalam waktu 3 bulan sudah bisa membaca kitab arab gundul dengan nahwu yang benar.

3. Kursus Reguler 4 Semester (2 tahun) di Ma'had atau Lembaga-Lembaga Kursus Bahasa Arab.

Kalau metode cepat diatas Anda ikuti, maka target jangka pendek bisa tercapai. Dengan metode Granada, dalam waktu 8 jam Anda sudan bisa menerjemah Al-Quran. Wah asyik dong? Eit bentar dulu... Memang betul Anda sudah bisa terjemah, tetapi mufrodat (vocabulary) Anda minim sekali. Sehingga praktis, tiap kata dalam Al-Qur'an Anda harus cari artinya dalam kamus. Repot juga sih... Disamping itu, jangan harap Anda bisa membaca kitab Hadist (arab gundul), karena metode Granada hanya dirancang membaca teks arab yang ada harokatnya.

Anyhow, metode Granada ini bagus bagi pemula, yang ingin tahu cara mencari akar kata bahasa Arab.

Sedangkan metode Amtsilati? Nah Anda bisa membaca Al-Quran dengan nahwu yang benar, dan juga kitab arab gundul, seperti kitab hadist. Wah asyik dong... Hebat... Eit... bentar dulu. Dalam waktu 3 bulan memang Anda akan bisa lancar membaca kitab gundul dengan tata bahasa yang benar, tetapi Anda kurang dalam mufrodat. Sehingga mengetahui makna kalimat juga harus sering-sering lihat kamus.

Anyhow, metode ini bagus bagi yang ingin belajar tatabahasa dengan cepat.

Lalu, bagaimana dengan kursus 4 semester (2 tahun). Nah dalam kursus ini, Anda akan dibina secara rutin, mulai dari kemampuan percakapan, kemampuan membaca, dan kemampuan menulis. Pelan-pelan selama 4 semester itu mufrodat Anda akan bertambah, dan kemampuan tatabahasa Anda juga akan meningkat.

So, pilihannya? Tergantung, target Anda seperti apa. Jika Anda awam sekali bahasa Arab, maka mungkin untuk meningkatkan ghiroh Anda, bisa mencoba belajar metode Granada. Buku dan CD nya ada di toko buku Islam, dan menurut penemu metode ini, lembaga yang dia kelola, juga rutin mengadakan pelatihan.

Setelah Anda bisa menerjemahkan Al-Quran dengan metode Granada ini, maka Anda akan merasakan kegembiraan tersendiri, begitu bisa menggunakan kamus bahasa Arab. Setelah ikut metode ini, Anda bisa mencoba metode Amtsilati.

Atau jika Anda punya waktu luang yang cukup bisa mencoba ikut kursus 4 semester (2 tahun). Insya Allah, hasilnya akan lebih bagus lagi. Di daerah Bekasi, Cilengsi, Cibubur, bisa belajar bahasa Arab di YAPIDH. Di Jakarta Pusat, Timur, bisa di Al-Hikmah. Sedangkan di daerah lain seperti Jakarta, atau propinsi lain, bisa bertanya ke Da'i, atau Ustadz di-daerah masing-masing.

Demikian kira-kira yang bisa dilakukan dalam mengefektifkan pembelajaran bahasa Arab dengan blog ini.

Untuk memulai belajar dengan blog ini, mulailah dari Topik 1: Dzalika al-kitaabu

Rabu, 24 Agustus 2005

Idul Fitri 2011 : Bersatu Jauh Lebih Baik

Bismillahirrahmanirrahim

Idul Fitri 2011 ini umat Islam di Indonesia tidak sama merayakan. Muhammadiyyah dengan kriteria wujudul hilal nya (yang berpatokan 0 derajat diatas ufuk), sudah berlebaran tanggal 30 Agustus 2011. Sedangkan yang selain Muhammadiyyah dengan kriteria imkaanur rukyat (yang berpatokan 2 derajat atau lebih diatas ufuk) berlebaran tanggal 31 Agustus 2011.

Dimana sebab perpecahan ini datang? Ternyata dari ketidak samaan "KRITERIA" melihat bulan. Kalau masing-masing pihak tetap kekeuh dengan pendiriannya, maka dipastikan 3 tahun kedepan awal puasa (awal Ramadhan) antara Muhammadiyyah dan non Muhammadiyyah akan beda. Lalu tahun berikutnya, Idul Fitrinya yang kemungkinan akan beda.



Terlihat akhir Ramadhan adalah 29 Agustus 2011, bulan baru masuk 03:04 UTC (10:04 WIB). Ketinggian Hilal ketika maghrib tanggal 29 Agustus 2011 sebesar 1.7 derajat di Jakarta. Secara astronomi (harus diatas 2 derajat), ketinggian 1.7 derajat ini tidak dapat di rukyat. Sehingga puasa harus digenapkan jadi 30. Sehingga tanggal 30 Agustus kita masih berpuasa. Tapi Muhammadiyyah karena pakai Wujudul Hilal (ketinggian 0 derajat diatas ufuk) sudah berlebaran tanggal 30 Agustus 2011.

Menjadi Paham Pergerakan Bulan

Melihat pergerakan bulan, sekarang tidaklah menjadi domain ahli falaq semata. Sudah bayak program untuk melihat pergerakan bulan yang dibuat oleh ahli-ahli astronomi. Salah satunya sudah dibahas di blog ini:

Idul Fitri 2007: http://arabquran.blogspot.com/2007/08/idul-fitri-2007-akankah-kita-berbeda.html
Idul Fitri 2008: http://arabquran.blogspot.com/2008/08/romadho-dan-idul-fitri-tahun-ini.html

Dengan menggunakan software freeware yang sama sewaktu memprediksi Idul Fitri 2007 dan 2008 diatas, kita bisa lihat prediksi awal Ramadhan 2012, sbb:



Terlihat awal Ramadhan masuk 19 July 2012 jam 4:24 UTC (11:24 WIB), dengan ketinggian hilal pada magrib tanggal 19 Juli 2012 itu di Jakarta 1.8 derajat diatas ufuk. Secara astronomi ketinggian ini tidak mungkin di lihat. Tapi oleh Muhammadiyyah karena sudah diatas ufuk, matahari sudah terbenam, maka Muhammadiyyah akan mulai puasa tanggal 20 Juli 2012. Sedangkan yang non Muhammadiyyah akan mulai puasa 21 Juli 2012.


Tahun 2013 juga sama:



Terlihat awal Ramadhan masuk 8 July 2013 jam 7:16 UTC (14:16 WIB), dengan ketinggian hilal pada magrib tanggal 8 Juli 2013 itu di Jakarta 0.2 derajat diatas ufuk. Secara astronomi ketinggian ini tidak mungkin di lihat. Tapi oleh Muhammadiyyah karena sudah diatas ufuk, matahari sudah terbenam, maka Muhammadiyyah akan mulai puasa tanggal 9 Juli 2013. Sedangkan yang non Muhammadiyyah akan mulai puasa 10 Juli 2013.


Tahun 2014 juga sama:




Terlihat awal Ramadhan masuk 27 Juni 2014 jam 8:10 UTC (15:10 WIB), dengan ketinggian hilal pada magrib tanggal 27 Juni 2014 itu di Jakarta 0.3 derajat diatas ufuk. Secara astronomi ketinggian ini tidak mungkin di lihat. Tapi oleh Muhammadiyyah karena sudah diatas ufuk, matahari sudah terbenam, maka Muhammadiyyah akan mulai puasa tanggal 28 Juni 2014. Sedangkan yang non Muhammadiyyah akan mulai puasa 29 Juni 2014.

Pondok Padepokan, 30 Agustus 2011

Update 31 Agustus 2011
Dari beberapa bahan referensi, saat ini ada 3 metode penentuan masuknya 1 Ramadhan, 1 Syawal, dan 1 Dzulhijjah.

1. Hisab (wujudul hilal)

Kelebihan:
- Mudah membuat Kalender Qomariah untuk beberapa tahun kedepan

Kekurangan:
- Bersifat dugaan, tidak dapat dibuktikan secara pasti bahwa bulan baru benar-benar sudah masuk
- Tingkat kepercayaan: Sedang

2. Hisab (imkaanur ru'yah)

Kelebihah:
- Mudah membuat Kalender Qomariah untuk beberapa tahun kedepan
- Bersifat dugaan yang bersifat mendekati "pasti". Kepastiannya dapat dilakukan dengan melakukan rukyat mata/teropong
- Tingkat kepercayaan: Tinggi

Kekurangan:
- Menentukan batas-batas atau kriteria visibilitas hilal, perlu melibatkan banyak ahli, dan perlu ditetapkan oleh semua komponen (ulama, umaro, scientist)

3. Hisab (imkaanur ru'yah) + Ru'yah fisik (mata/teropong)

Kelebihan:
- Bersifat "pasti", karena hitungan di verifikasi dengan penglihatan fisik (mata/teropong)
- Tingkat kepercayaan: Sangat Tinggi

Kekurangan:
- Sukar membuat Kalender Qomariah untuk beberapa tahun kedepan, karena tiap akhir bulan harus meru'yat mata/teropong
- Menentukan batas-batas atau kriteria visibilitas hilal, perlu melibatkan banyak ahli, dan perlu ditetapkan oleh semua komponen (ulama, umaro, scientist)

Dari pilihan-pilihan diatas, saya pribadi cenderung memilih opsi 2. Karena, bersifat praktis, dan dapat menentukan Kalender Qomariah beberapa tahun kedepan. Adapun kekurangan opsi 2 ini dapat ditutupi dengan peran aktif Pemerintah sebagai mediator untuk membuat "kriteria bersama" imkaanur ru'yah.

Senin, 22 Agustus 2005

Belajar Bahasa Arab Sederhana dari Google Translate

Banyak situs pendukung yang kita bisa pakai untuk belajar bahasa Arab sederhana. Salah satunya adalah situs untuk melakukan translasi dari bahasa Indonesia ke Arab, atau dari bahasa Inggris ke Arab, atau sebaliknya.

Salah satu yang bisa Anda gunakan adalah Google Translate.
http://translate.google.com/translate_t#

Sebagai contoh:
Kita bisa tulis di dalam text-box: "Selamat Pagi" lalu klik tombol translate.




Selama Pagi: صباح الخير - shobbahul khoir

Nah, untuk membuat kalimat yang sempurna (ada subjek dan prediket), maka kita ambil contoh:

"Hari ini, saya bahagia"

Akan ditranslate:

اليوم ، انا سعيد. - al-yaum ana sa-'iid


EFEK WAKTU

Dalam bahasa Inggris kita kenal ada efek waktu (present, future, dan past tense).

Nah dalam bahasa arab kita bisa refleksikan efek waktu tersebut.

Translate kalimat berikut:

1. I learn arabic.
2. I learned arabic.

Dalam bahasa kita kedua kalimat tersebut ditranslate "sama" yaitu: Saya belajar bahasa arab.

Akan tetapi jika dari bahasa Inggris itu kita translate ke bahasa Arab, menjadi:

أتعلم العربية - ata-a'llamu al-'arabiyyata
تعلمت العربية - ta-'allamtu al-'arabiyyata

Dari hal ini dapat kita lihat bahwa kalau kita mengerti konteks bahasa Inggris, maka sebaiknya kita translasikan dari bahasa Inggris, ke bahasa Arab, agar konsistenti tenses tetap terjaga.

Selamat mencoba.

Link:
- Past Perfect Tense: http://arabquran.blogspot.com/2008/02/topik-76-past-perfect-tense.html
- Past Tense, Mashdar: http://arabquran.blogspot.com/2007/09/topik-38-latihan-surat-al-ikhlas-tema.html